11.8.08

Teririsnya Puisi

Aku seperti tak terperikan
Aku tidak dipayungi gelisah
Seribu tahun pun aku bahagia
Tanpa nila setitik

Jikalau ragaku masih mampu membendung tangis
Jika elok parasku masih terjaga
Lajang aku menjaganya
Selama tak datanglah badai itu

Kalaulah tiba waktuku beranjak sekarat
Aku mau mati tanpa diredung kesalahannya
Aku mau berteriak, "Sakiti saja aku.
"Sakiti aku sampai mati!
"Tapi janganlah kau hancurkan penaburku."

Terperi segala mimpiku
Hancurkan saja! Hancurkan!!!
Tiup sangkakalamu!!!
Remukkan aku dalam untaian detik,
Agar derita tak lagi ku pikul

Aku mau hidup lebih lama,
Aku mau meraja dalam sari bumi
Menyibakan jalinan aral
Menenggelamkan sejuta isak tangis

Tapi kalaulah,
Kalaulah kau tahu aku akan mati.
Singkatkan detiknya segera,
agar tak terperikan
Karena, AKU MALU!!!

No comments: