11.8.08

Perih

Aku melihat segalanya
Pria menghempaskan segala amarah
Semula sangat terpikirkan, kini hanya timbangan perasaan
Remuk redam hati wanita itu dibuatnya
Pembuluh darah wanita itu kini membengkak
Menyamarkan paras buah peach miliknya
Ranum pula pria itu membuatnya

Wanita menumpahkan jeritan hati
Sang pria tak gubahnya manusia udik
Tak tahukah hati wanita penuh perasaan
Lembut jauh dari ikhtisar logis
Namun sang wanita tak berbuat banyak
Merebak sudah, menjalar ke seluruh tubuh sang wanita,
sebuah pembelaan berujung buntu
Sang pria menambah intensitas haluan amukan
Yang dipuja kini telah terlupa
Apa yang menjadi memori sudah usang

Sang wanita dapat berbuat apa?
Akan lebam bila perang tak usai
Disulut semakin menjadi.
telinga lain mendengar dan menjadi-jadi

Mengapalah wanita tua itu meminta sesuatu?
Mengapa pula sang pria setengah hati?
Beringsut meremukan sang wanitanya

Disudut yang jauh tak kasat
Hati yang tercabik-cabik menuai kata-kata busuk
Mencoba menyatukan pecahan rentetan sel hati
Otot jantung menguat dan berdegup tak karuan
Memakilah yang dilakukan
Menyesal tak gubahnya menahan malu
Mengapa di dunia ini ada takdir pria dan wanita?
Seberkas pertanyaan, tanpa cahaya jawaban,
disinilah aku menangis.

Tugas TIK, Ganeca Exact hal 9

EVALUASI BAB 1, GANECA EXACT, HAL 9

I. PILIHAN GANDA
1. FTP adalah singkatan dari (a) File Transfer Protocol

2. Berikut ini empat institusi yang dihubungkan dalam satu ARPANET pada awal perkembangan internet, kecuali (e) Universitas Boston

3. Spesifikasi CPU yang paling handal jika digunakan untuk akses internet adalah (e) Pentium IV

4. Media untuk melakukan komunikasi agar kamu dapat membuat teks, mengambil, dan menyimpan file adalah (c) komputer

5. Alat penghubung antara komputer dan telepon yang berfungsi untuk mentransfer dan mengubah data dari bentuk data digital menjadi analog adalah (b) modem

6. Alat yang berfungsi untuk menghubungkan komputer dengan ISP adalah (a) saluran telepon

7. ARPANET mulai menggunakan Network Control Protocol pada tahun (c) 1970

8. ISP merupakan (a) perusahaan yang melayani jasa koneksi ke internet

9. Software untuk browsing internet yang dibuat oleh Microsoft Corporation adalah (c) Internet Explorer

10. Jaringan utama internet disebut (b) backbone


II. ESAI
1. Tuliskan 5 hardware yang dibutuhkan untuk akses internet!
-CPU (Central Processing Unit)yang terbaru
-RAM (Random Access Memory)
-Hard disk
-Monitor
-Modem
-Telepon


2. Apa perbedaan antara fungsi internet saat pertama kali dirancang dengan internet sekarang?
Saat pertama dirancang, fungsinya untuk melakukan komunikasi dengan jarak tak terhingga melalui saluran telepon, kalau sekarang fungsinya tetap sebagai komunikasi dan bisa juga untuk komersial.

3. Apa fungsi modem, telepon, dan ISP dalam pengaksesan internet?
-Modem: untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital dan sebaliknya untuk dikirimkan/diterima melalui telepon.
-Telepon: untuk mengirimkan/menerima sinyal digital yang telah diubah menjadi sinyal analog ke/dari ISP
-ISP: sebagai penyedia jasa koneksi ke internet


4. Apakah yang dimaksud dengan data digital?
Data digital adalah data yang terbentuk atas kode-kode atau bilangan tertentu dalam bilangan 0 ataupun 1. Data digital ini selanjutnya akan diubah oleh modem menjadi sinyal analog.

5. Tuliskan 3 fasilitas internet. Jelaskan!
- world wide web adalah sistem yang menghubungkan antar dokumen hypertext di internet, melalui web kita dapat mengakses informasi berupa teks, gambar, suara, film, dsb.
- e-mail adalah surat elektronik yang dikirimkan melalui internet, dengan e-mail kita bisa berkirim surat keseluruh penjuru dunia dalam waktu yang relatif singkat dan murah.
- FTP atau File Transfer Protocol adalah mekanisme transfer data di internet, terbagi menjadi 2, yaitu download dan upload. Download adalah pengambilan data dari server ke komputer user, sedangkan upload adalah pengiriman data dari komputer user ke server.

Teririsnya Puisi

Aku seperti tak terperikan
Aku tidak dipayungi gelisah
Seribu tahun pun aku bahagia
Tanpa nila setitik

Jikalau ragaku masih mampu membendung tangis
Jika elok parasku masih terjaga
Lajang aku menjaganya
Selama tak datanglah badai itu

Kalaulah tiba waktuku beranjak sekarat
Aku mau mati tanpa diredung kesalahannya
Aku mau berteriak, "Sakiti saja aku.
"Sakiti aku sampai mati!
"Tapi janganlah kau hancurkan penaburku."

Terperi segala mimpiku
Hancurkan saja! Hancurkan!!!
Tiup sangkakalamu!!!
Remukkan aku dalam untaian detik,
Agar derita tak lagi ku pikul

Aku mau hidup lebih lama,
Aku mau meraja dalam sari bumi
Menyibakan jalinan aral
Menenggelamkan sejuta isak tangis

Tapi kalaulah,
Kalaulah kau tahu aku akan mati.
Singkatkan detiknya segera,
agar tak terperikan
Karena, AKU MALU!!!

Semangatku Untuk Memperbaikinya

Aku, sudah 3 tahun menetap di SMP yang berlabelkan unggulan, beda pula kehidupan di sana. Cukup keras didikan yang kuperoleh, namun tentu saja bukan secara eksplisit. SMP favorit! 3 tahunku di sana cukup berat. Aku berjuang bukan ala kadarnya untuk mendapatkan nilai. Setitik demi setitik yang pernah membebani hidupku sebagai seorang siswa. Tapi sekarang, tak dinyana sama sekali SMP Favorit itu menjadikanku sebagai sumber daya yang....ya, bisa dikatakan aku tak malas. Hehehe...

Kesempurnaan demi kesempurnaan ku kejar demi 1 poin tambahan nilai di SMP Favorit. Berat memang. Perjuangan pun tak tanggung-tanggung. Pernah aku merelakan waktuku selama berbulan-bulan jauh dari kehidupan entertaiment demi terselesaikannya semua tugas. Diantaranya aku tidak menyentuh tombol-tombol ajaib remote televisi saat prime time. Ah! Sungguh itu waktu yang sangat baik untuk menonton televisi!

Cerita ini sekarang berlanjut ke kehidupanku di SMA Favorit. Berat kali dua berat indeks SMP Favorit. Sial! Tahun pertama kulalui dengan perolehan 2 kantong mata hitam di wajahku. Wajahku seperti habis kondangan 3 hari 3 malam non-stop!

Hahaha...Semua berakhir di tahun kedua!!!

Namun, satu hal lain yang begitu menggangguku. Aku baru menyadari sekarang aku terjebak dalam kesempurnaan! Obsesif!!! Dulu masalah ini berhasil kuatasi dengan mengembangkan kepercayaan kepada lingkunganku berada. Tapi sekarang serasa sulit sekali menempatkan kepercayaan pada lingkunganku.

Sekarang aku merasa penyakit obsesifku pada kesempurnaan telah kembali menjangkitiku. Jangan sebut aku perfeksionis! Aku tak punya kepribadian itu, telah aku tes selama ini. Obesesiku hanya timbul tenggelam, jadi jangan sebut aku perfeksionis.

Benarlah kata orang tua, kalau kita tidak boleh menyakiti orang lain. Membuat orang lain tersenyum lebih baik. Ah, bisa kawan rasakan bagaimana bahagianya membuat orang tersenyum. Begitu pula aku! Nah, masalah membuat bahagia orang inilah yang selalu ingin kulakukan, sekedar aku tak ingin membebani orang lain, atau merasa merepotkan orang lain. Masalah sederhana ini telah menjangkitiku dengan obesesi.

Sungguh, obsesi ini menyusahkan! Sekali membuat sesuatu yang sempurna, semakin kita tertantang untuk membuat hal lain yang lebih sempurna. Bagus sih kalau seperti ini. Tapi kalau sekali kita membuat suatu kesalahan, wah! Wah! Wah! Jujur, masalah membuat kesalahan ini hampir membuatku tak mampu menatap orang yang telah kuberi kesalahanku. Contohnya dalam ceritaku kali ini, ia adalah guruku.

Cerita ini berawal saat tugas makalah mulai disebarkan. Aku semangat mengingat masalah pakaging boleh aneh-aneh, sekali pun aku tak begitu semangat mendapat materinya. Tak masalah. Apalagi aku ditunjuk sebagai ketua kelompok, oh senangnya sebagai koordiantor! Aku berharap bisa memberikan yang sempurna (obsesif!!!). Aku berharap bisa menumbuhkan kepercayaanku terhadap anggota kelompok. Aku membiarkan segalanya berjalan seperti mekanisme kerja kelompok saat tahun pertama di SMA Favorit: KESADARAN DIRI AKAN TUGAS. Maka aku hanya menunggu tugas datang dari anggota dan akhirnya aku menyatukannya sebagai makalah, serta sedikit lay out halaman dariku.

Sial bin apes! Aku membuat kesalahan pertama, penerapan KESADARAN DIRI AKAN TUGAS tak selalu cocok untuk semua orang. Bodohnya aku, menerapkan 1 hal yang baru tanpa bla bla bla. Jadilah aku selama 2 minggu tenggat mengerjakan makalah itu tak bawel sama sekali, jauh dari aku yang dulu saat mendapat tugas makalah seperti ini. Aku ingat perkataan bijak guru-guru SMP Favorit, makalah itu tak akan sempurna jika tak ada kekompakkan kelompok. Betul sih!

2 minggu yang berarti hanya kutanggapi dengan bekerja selama 4 hari. Singkat betul! Pasti hasilnya acak-acakan, iya kan? Entahlah. Alhasil aku dan kelompok membuat kecewa beliau. Beliau yang selama ini akan keberi hasil kerja terindahku, kecewa dengan kelompokku. Kawan, sejak dulu aku berniat memberikan hasil tugas terbaikku, aku berniat membuat beliau percaya dengan kemampuanku, namun segala kesempatan ku sia-sia begitu saja. Aku benar tak percaya aku tak bisa memilah hal-hal yang harusnya ku lakukan. Beliau kecewa, aku gagal menumbuhkan kepercayaan beliau pada kesempatan ini. Aku tak tahu apakah aku akan mendapat kesempatan kedua. Aku menyesal telah menerapkan sistem kerja kelompok yang tak selamanya bagus itu: KESADARAN DIRI AKAN TUGAS. Bahkan sekarang, aku menganggap bahwa hal konyol telah kulakukan.

Aku sulit memaafkan diriku, sampai detik aku menulis ini. Aku berharap ada kesempatan kedua. Aku ingin memperbaiki sistem koordinasiku selama ini. Aku selalu ingin membahagiakan orang lain atas hasil kerjaku, melihat mereka tersenyum atas hasil kerjaku. Pasti rasanya bukan main bahagia.(tha)

7.8.08

Babak Belur Masalah Disiplin

Tak usah ditanya kenapa mood-ku jelek akhir-akhir ini. Tolong juga jangan anggap aku sombong karena aku tak bernafsu mengucapkan 'hai'. Tolong jangan terpengaruh dengan air mukaku yang muram.

Diam-diam aku menghujam diriku dengan berbagai tugas. Setelah itu, aku babak belur menghadapi tugas-tugas itu. Masalah bukan pada kuantiti, namun kualitas kerjalah yang menghajarku habis-habisan.

Kepalaku jadi pening. Tenggkukku sakit. Tulang punggungku serasa remuk, tak lupa ternyata kanguru telah memindah tempatkan kantungnya ke bawah mataku. Sakit!

Saat seperti inilah pepatah terbukti! Namun sering kali kita tidak sadar akan hal itu. Jangan menunda pekerjaan. Simpel kan? Omongan kuno yang sering kita anggap sebagai angin, lantaran sering diucapkan.

Lalu, apa hubungannya dengan acara babak belurku? Ah, ini hanya akibat penyakit kronis orang Indonesia, kedisiplinan!

Sering aku terjangkit penyakit macam itu. Seperti sulit mengatasi waktu. Aku yakin kawan semua sering mengalami sepertiku. Tapi, apakah kita akan beralih? Kata orang Jepang, disiplin itu yang utama. Padahal, waktu kita merdeka, Jepang hancur! Harusnya kita yang lebih maju, bukan mereka! Namun kenyataanya justru terbalik!

6.8.08

Tentang BSE (lagi!)

Sudah barang pasti bukan hanya aku yang menunggu evolusi pendidikan Indonesia, pasti siapa pun berharap akan pendidikan yang baik. Menyangkut BSE, aku kira ini akan jadi suatu evolusi yang berarti, nyatanya cuma lewat begitu saja.

Aku sempat mengadakan percakapan kecil menyangkut BSE. Hanya tukar menukar opini antara guru dan murid.

(sebaiknya, ku ceritakan intinya saja)
Guru: tapi Sosiologinya nggak ada.
Murid: Lho! Ada bu! Tapi cuma link-nya, isinya nggak ada.
Guru: Lha iya! Mana halamanya kan banyak, downloadnya lama!
Murid: Saya rasa juga tergantung ditulis dalam file apa. Kalau acrobat. . .Ya lama, bu! Hehehe. . .
Guru: Sekarang juga, ngeprint 1 lembar berapa?
Murid: Rp 500, bu.
Guru: Sekarang 1 bab aja misalnya ada 30 lembar, dikalikan 500, udah jadi 15.000! Itu cuma 1 bab, padahal bukunya tebel!
Murid: Iya ya, bu!
Guru: Kan lebih murah buku kayak gini (buku dari penerbit).
Murid: Padahal HETnya antara Rp 5000 sampai Rp 20.000.
. . .(sebaiknya cukup berhenti sampai sini)

See? BSE berguna? Aku rasa tidak cukup berguna!

3.8.08

Manusia yang selalu ingin ku pandang

Mataku berhambur ke arahnya. Tak secuil harapanku hari ini untuk bertemu dengannya. Sepertinya aku sudah lelah mengharap melihatnya.

Tapi ini seperti sasana kebetulan yang begitu ajaib. Tak usah berlebihan. Tapi memang jadinya akan seperti ini kalau orang sedang bahagia.

Ah, sudah lama aku tak melihat wajahnya. Tak ada yang begitu istimewa. Tidak juga lekuk ototnya. Tapi ia seperti punya aura yang menarik mataku.

Aku memandangnya lekat selagi aku punya kesempatan. Seperti yang terakhir kalinya saja. Memang! Kalau toh akhirnya aku akan jarang menjumpainya.

Ah. . .Entah apa ini. Aku begitu menikmati saat mataku ditarik serta merta ke arahnya.

Buku Sekolah Elektronik Kok Nggak Ada yang Mengenai Pelajaran TIK ???

Baru beberapa hari yang lalu aku berniat membeli buku TIK. Tapi sayang, buku terbitan yang kucari tak ada di daerahku. Tak sempat bila aku harus keluar daerah sekedar untuk mencarinya.

Tapi malam itu, aku melihat tayangan Metro TV tentang buku elektronik yang marak diperbincangkan itu. Marak juga dicari situsnya untuk download oleh teman-teman.

Mengetahui iklan layanan masyarakat yang menyertai tayangan itu, aku makin penasaran dengan situs http://bse.depdiknas.go.id. Paginya, kuputuskan ke warnet sekedar cari info. Tapi ketika berhasil kubuka halaman utama situs itu, lalu berlanjut ke link SMA, aku kecewa.

Buku yang disediakan tak lebih dari 3 mata pelajaran yang di-UNAS-kan tahun lalu, dan selalu dianggap penting melebihi yang lain, yaitu Matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia.

Yang lain? Nihil!

Aku mulai bingung. Sebegitu sulitkah mencari pengarang yang rela tak dibayar demi kemajuan pendidikan Indonesia?
Atau sebegitu sulitkah mengarang untuk diterbitkan?
Aku miris. Di negara lain, semua orang bisa mengobrak-abrik dunia ilmu tanpa uang yang banyak. Semua orang mengarang sesukanya dan dipublikasikan sesukanya.

Katanya buku gratis. Masak iya? Buku Teknologi Informasi&Komunikasi saja tak tersedia yang elektronik. . .

2.8.08

BATIK all the way

Hari Minggu tanggal 3 Agustus 2008.

Hari aku harus mengerjakan segala tugasku, semua tugas bermuara pada hari Minggu. Memang kusengaja seperti itu, bukan apa, hanya pada hari itulah aku sedang sempat-sempatnya berkelana bersama ilmu pengetahuan lewat pekerjaan rumah.

Hari ini aku mengerjakan tugas yang kurang lebih kusukai. Tak kepalang tanggung, mengerjakan makalah. Makalah kesenian susah-susah gampang untuk dikerjakan. Mengingat tenggat waktu yang kusia-siakan dengan sengaja, aku semakin mengutuki diriku, karena sekarang pekerjaan itu melemaskan jemari-jemariku.

Tak masalah. Sungguh! Aku sudah terbiasa. Namun apa yang akan kusampaikan kali ini sebenarnya membuatku ngilu. Aku mendapat tugas membuat makalah batik. Pastilah sebagai orang modern yang sibuk, aku hanya sempat mencari literatur lewat internet, perpustakaan maya yang sering kali membuatku miris terhadap negeriku tercinta.

Beberapa situs tentang batik telah kukunjungi, tapi hanya sedikit memberikan informasi. Berulang kali button back telah kupencet untuk kembali ke halaman pencarian Google. Hampir aku putus asa, hampir aku ingin menyerahkan makalah ala kadarnya kepada guruku hari Kamis nanti. Sampai akhirnya kutemukan sebuah situs berbahasa Inggris yang menbuatku tercengang! Mereka membahas batik layaknya ensiklopedia, sangat edukatif dan lengkap!!! Hingga mereka juga mendapatkanGolden Crane Creativity award for its contributions towards providing instructional information on batik.

Excuse me?

Keberatan jika kukatakan bahwa situs berbahasa Indonesia tentang batik kurang memberiku literatur?

Aku tak begitu tahu, namun aku cukup bangga melihat domain id pada alamat web itu. Tapi mengapa hanya itu? Mana yang lain yang lebih berbahasa Indonesia?

Bukannya tidak menyukai bahasa asing, tapi pembahasan literatur menggunakan bahasa Indonesia sangat membantu, barang kali bisa membah minat baca.

Tapi, satu hal lagi, masihkan orang yang menulis literatur tentang batik itu orang Indonesia???